Friday, November 5, 2010

Bulu mata



Diceritakan di hari pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Dia dituduh bersalah kerana mensia-siakan hidupnya di dunia utk berbuat maksiat. Namun begitu dia berkeras membantah,

“Tidak demi langit dan bumi,sungguh tidak benar. saya tak pernah malakukan perkara itu…”

“Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul² telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa”

Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu merenung segenap penjuru ruang yg ada. Kemudian dia pun menyanggah, “mana saksi2 yg engkau maksudkan? disini tiada sesiapa melainkan aku dan suaramu sahaja.”

Jawab malaikat, “Inilah saksi-saksimu…”

Tiba-tiba mata berbicara,
“Saya yang memandang,”

disusuli dengan telinga,
“Saya yang mendengar perkara itu”

Hidung pun tidak ketinggalan,
“Saya yang mencium”

Bibir pun mengaku dengan slumbernye,
“Saya yang merayu”

Lidah menambah dengan berani,
“Saya yang menjilat dan menghisap”

Tangan tanpa malu meneruskan,
“Saya yang meraba dan meramas”

Kaki pula menyusul,
“Saya yang berjalan dan berlari semasa itu”

“Nah kalau dibiarkan kesemua anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu,” ujar malaikat. Orang tersebut x dapat membuka sanggahnya lagi. Ia berputus asa dan amat berduka kerana sebentar lagi ia akan dihumban ke dalam neraka jahannam.. Padahal ia amat berharap agar segala perbuatan jahatnya dapat diselindungi. Tatkala dia sedang dilanda kesedihan, tiba-tiba terdengar satu suara yg amat lembut dari sehelai bulu mata berbunyi, ” Saya pun ingin mengangkat sumpah untuk menjadi saksi dalam perkara ini.”

Malaikat menjawab dengan tenang,
“Silakan wahai bulu mata”

“Terus terang sahaja, menjelang ajalnya pada satu malam yang hening, aku pernah dibasahi dengan juraian air mata penyesalan mengenangkan segala perbuatan keji yang telah dilakukan. Bukankah rasulnya telah berjanji, apabila ada seora ng hamba yang ingin bertaubat, walaupun sehelai bulu mata sahaja yg dibasahi dengan air mata, demikian itu diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka, saya sehelai bulu mata, berani tampil sebagai saksi bahawa dia telah bertaubat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan.”

Dengan kesaksian bulu mata itu, orang tersebut dibebaskan dari neraka dan segera dihantar ke syurga:

“Lihatlah hamba Allah ini masuk syurga kerana pertolongan bulu mata..”

Kerana dia seorang ayah

 Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?



 Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?

 Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

 Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....



 Tapi sedarkah dikau?Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.

 Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.



 Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu kuatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..


Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...



 Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

 Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbual berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?

 Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatirdan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"


 Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.

 Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

 Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...

 Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?



 Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

 Dan akhirnya....



 Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"



 Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah susuk yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..

Sumber: Farah Md Nor


Engkau tak akan pernah tahu

Rahsia hati ini
Takkan ada yang menegetahui
kecuali Yang Maha Mengetahui

Rahsia hati ini
Takkan ku benarkan engkau tahu
Kerna ia bakal menjadi duri dalam hati kecilmu


Biarlah rahsia hati ini
Ku simpan menjadi kenanganku

Biarlah rahsia hati ini
menjadi memori masa depanku
yang bakal membuatkanku tersenyum
yang bakal membuatku menangis
yang bakal membuatku kesal
yang bakal membuatku mengadu

Biarlah rahsiaku tersimpan
Akan ku sematkan
walau terkadang menyakitkan benakku
Asalkan..
Engkau tak akan pernah tau.

nukilan: EirHam
Tarikh: 6 November 2010

Kecantikan seorang perempuan

 
*Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkan kata-kata kebaikan.


*Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai.


*Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, berbagilah makanan dengan mereka yang kelaparan.


*Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari.
 

*Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian. Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain, perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terhulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain.




*Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakannya, bukan pada bentuk tubuhnya, atau cara dia menyisir rambutnya.


*Kecantikan wanita terdapat pada matanya, cara dia memandang dunia. Kerana di matanyalah terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang.


*Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajahnya. Tetapi kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta yang dia berikan. Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu.


Tips Dr. Fadzilah Kamsah

Speech by Dr Fadhilah Kamsah, kepada semua ibu-bapa, Bakal menjadi  ibu-bapa

dan kita sendiri sebagai anak.




APA PUNCA ANAK DERHAKA


Sabda Rasulullah s.a.w. "Berguraulah dengan anak  kamu kala usianya satu
hingga tujuh tahun. Berseronok dengan  mereka, bergurau hingga naik atas

belakang pun tak apa. Jika suka geletek, kejar atau usik anak asalkan

hubungan rapat. Lepas tujuh hingga 14 tahun kita  didik dan ajar, kalau

salah pukullah dia (sebagai pengajaran)" dimana  yang nak dipukul tu? Tapak

kakinya... .. bukan muka, punggung, telinga dan  ditempat-tempat yang
sensitif... . itu salah...


"Jika dia bijak dan menang dalam sebarang pertandingan sekolah, ucapkan

tahniah. Tidak salah kita cium atau peluk mereka sebagai tanda  penghargaan.

Kala umur mereka 14 hingga 21 tahun jadikan  kawan . Tetapi selalunya usia

beginilah ibu bapa mula merenggangkan hubungan dan ini menyebabkan anak

derhaka". Yang penting anak-anak harus dilatih  sembahyang jemaah bersama,

latih cium tangan dan peluk penuh kasih dan  sayang, maka mereka tidak akan

tergamak menderhaka . "Saya pernah  tinjau, anak-anak yang lari daripada

rumah, berpunca daripada rasa bosan. Belum sempat letak beg sekolah,  ibu

dah suruh macam-macam. Si anak rasa tertekan dan menyampah dengan

persekitaran dan rumahnya. Boleh disuruh tetapi berikan hak mereka di

rumah. Yang penting dia balik ke rumah suka, dan pergi sekolah pun  seronok.

"Mungkin ibu bapa punya alasan tidak rapat dengan anak-anak kerana  sibuk.

Kita boleh cuba cara lain, balik di tengah malam, anak-anak sudah  tidur,

pergi bilik dan cium dahinya. Hubungan rohani tetap subur, walaupun  anak

tidur tetapi jiwanya sentiasa hidup." Jangan kita tunjuk sikap kita  yang

panas baran, pemarah dan ada kuasa veto kepada mereka, jangan suka

mengherdik mereka dengan perkataan "bodoh, kurang ajar, sumpah seranah  dan

sebagainya yang merupakan doa kepada mereka". inilah yang menyebabkan

mereka derhaka kepada kita... 





DOA ANAK-ANAK TERMAKBUL

Lazim orang tua, pantang anak menegur walaupun tahu mereka bersalah.  Jangan

rasa tercabar kerana pesan orang tua-tua, bisa ular tidak hilang walau

menyusur di bawah akar. Sayyidina Umar berkata, kanak-kanak tidak  berdosa

dan doa mereka mudah diterima. Begitu juga dengan Rasulullah, kalau

berjumpa anak-anak kecil, Baginda cukup hormat dan sayang sebab  anak-anak

tidak berdosa. Lagipun kanak-kanak kalau menegur memang ikhlas dan  jangan

ambil endah tidak endah. Perasaan anak juga mesti dihargai, sesetengah

orang tua kurang bercakap dengan anak-anak. Kalau menegur pun dengan  ekor

mata dan herdikan. Si anak rasa tersisih dan tidak dihargai. Kepada  kawan

tempat mereka mengadu, bila jumpa kawan baik tidak mengapa, tetapi  jumpa

yang samseng, ia sudah tentu membawa padah.


BERTAUBAT SEBELUM MELARAT

Jika Tuhan menurunkan hidayah, segeralah insaf dan bertaubat. Tetapi  apa

caranya jika orang tua telah meninggal sedangkan sewaktu hidupnya kita

derhaka dan melawan mereka? Bila insaf, selalulah ziarah kubur emak  ayah

kita dan bacakan ayat-ayat suci untuknya. Jumpa semula kawan-kawan baik  ibu

atau jiran-jiran yang masih hidup dan buat baik dengan mereka. Sedekah  ke

masjid atas nama ibu ayah. Walaupun ibu ayah sudah meninggal, minta  maaf

berkali-kali semoga ibu redha dan Allah ampunkan dosa.


Allah maha pengampun dan luas rahmatnya. Tetapi jangan ambil kesempatan

buat jahat kemudian bertaubat. Hidup tidak tenteram atau bala turun.  Cuba

kita perhatikan kemalangan yang berlaku setiap hari. Misalnya tayar  kereta

pecah, jangan lihat dengan mata kasar, selidik apa salah yang telah  kita

buat hari ini. Pertama bagaimana hubungan kita dengan Tuhan, jika  semuanya

baik, turun ke peringkat kedua, bagaimana pula hubungan dengan ibu?

"Pastikan hubungan dengannya sentiasa harmoni dan lancar. Tidak rugi

menjalinkan hubungan yang baik kerana hayat mereka bukanlah terlalu  panjang

untuk bersama kita."


HUBUNGAN DENGAN BAPA

Lazim ibu yang dilebihkan, sedangkan bapa menjeruk perasaan kerana  tidak

dipedulikan anak-anak. "Hubungan dengan bapa sepatutnya sama dengan ibu

tetapi dalam konteks Islam, kalau berlaku pertembungan, nabi suruh  utamakan

ibu dahulu. Tiga kali ibu barulah sekali kepada bapa." Bagaimanapun

sebaik-baiknya, kasih sayang dan perhatian biar sama agar kedua-duanya

tidak berkecil hati. Begitu juga dengan nenek, walaupun kata-katanya  ada

yang mengarut tetapi jangan melawan di depan mereka. Sebenarnya  golongan

nyanyuk dan tua mencabar kesabaran kita. Walaupun Allah tidak ambil  kira

kata-kata mereka tetapi kita wajib mentaati dan menghormati golongan  tua."


USAH DERHAKA KEPADA MENTUA

Mentua mesti dimuliakan seperti kita menghormati orang tua sendiri.  Kalau

mereka kecil hati, samalah seperti tersinggungnya hati emak. Kita  sayang

anaknya kenapa tidak sayang orang yang melahirkannya juga? "Saya tahu,  ada

menantu kecil hati dan pendam perasaan terhadap mentua yang terlalu  ambil

berat tentang anaknya. Bersabarlah dan jalin hubungan baik kerana taraf

mereka sama seperti ibu bapa kandung," jelasnya.


Kewajipan anak lelaki, pertama kepada Allah, kedua rasul, ketiga emak  dan

emak mentua, keempat bapa dan bapa mentua dan kelima baru isteri.  Isteri

kena faham, kalau dia sayang dan melebihkan ibu bapa, itu memang wajar.

"Sebaliknya anak perempuan, yang pertama Allah, kedua rasul dan ketiga

suami. Jalan pintas ke syurga bagi anak-anak selain Allah adalah emak  dan

ayahnya. "Perasaan mentua perlu dijunjung kerana mereka berhak ke atas

menantu. Seperti kisah Nabi Allah Ibrahim dengan anaknya Nabi Ismail.  Suatu

hari, Nabi Ibrahim ke rumah anaknya dan kebetulan Nabi Ismail tidak ada  di

rumah isterinya pun tidak kenal dengan mentuanya. Menantu berkasar

menyebabkan Nabi Ibrahim kecil hati. Dan sebelum balik dia berpesan  kepada

menantunya suruh suaminya tukar alang rumah kepada yang baru. Bila Nabi

Ismail balik, isterinya pun menggambarkan rupa lelaki tersebut  menyampaikan

pesan. Nabi Ismail sedar itu adalah ayahnya. Nabi Ismail insaf di  sebalik

simbol kata-kata ayahnya, bahawa isterinya bukan daripada kalangan  wanita

yang berakhlak, lalu diceraikan. Nabi Ismali berkahwin kali kedua dan

bapanya masih tidak mengenali menantu. Sekali lagi Nabi Ibrahim melawat  dan


menantunya melayan dengan bersopan santun walaupun tidak kenal siapa  NabiIbrahim.


Nabi Ibrahim tertarik hati dan sebelum balik berpesan lagi,

katakan alang rumah anaknya sudah cukup baik dan jangan ditukar kepada  yang lain.




Ada sebanyak 501 tips yang diberikan oleh penulis iaitu Robert D.

Ramsey untuk mempertingkatkan potensi anak-anak anda dan seterusnya

menempatkan anak-anak anda dikalangan winners.

Tips ini menurut penulis jika diamalkan mampu menjadikan anak-anak

Kita sebagai winners. Penulis berpendapat apa yang membezakan antara  winners dan losers

Adalah mudah iaitu:-


Winners percayakan diri mereka dan boleh membayangkan diri

Mereka dikalangan orang yang berjaya sementara losers merasakan diri

Mereka tidak boleh.Tips;




1. Mulakanlah hidup anak anda dengan nama  panggilan yang

baik. Nama panggilan yang kurang baik  akan menyebabkan anak anda

malu dan merasa rendah diri. (Dalam Islam sendiri nama panggilan

yang baik adalah digalakkan).

2. Berikan anak anda pelukkan setiap  hari (Kajian menunjukkan

anak yang dipeluk setiap hari akan mempunyai kekuatan IQ yg lebih kuat

daripada anak yang jarang dipeluk)

3. Pandanglah anak anda dengan pandangan kasih  sayang

(Pandangan ini akan membuatkan anak anda lebih yakin diri apabila

berhadapan dengan persekitaran)

4. Berikan peneguhan setiap kali anak anda  berbuat kebaikan

(Berilah pujian, pelukkan, ciuman, hadiah ataupun sekurang-kurangnya

senyuman untuk setiap kebaikan yang dilakukannya).

5. Janganlah mengharapkan anak anda yang belum  matang itu

melakukan sesuatu perbuatan baik secara  berterusan , mereka hanya

kanak-kanak yang sedang berkembang. Perkembangan mereka buatkan

mereka ingin mengalami setiap perkara termasuklah berbuat silap.


6. Apabila anda berhadapan dengan masalah kerja  dan keluarga,pilihlah keluarga


(Seorang penulis menyatakan anak-anak terus membesar. Masa itu terus  berlalu dan tak akan kembali).

7. Di dalam membesarkan dan mendidik anak-anak,  janganlah

tuan/puan mengeluh. Keluhan akan  membuatkan anak-anak merasakan

diri mereka beban.

8. Dengarlah cerita anak anda, cerita  itu tak akan dapat anda dengari lagi pada masa akan datang.


Tunggu giliran anda untuk bercakap (Ini akan mengajar anak anda tentang  giliran untuk bercakap)

9. Tenangkan anak anda setiap kali mereka  memerlukannya .

10. Tunjukkan kepada anak anda bagaimana cara  untuk menenangkan diri . Mereka akan menirunya.

11. Buatkan sedikit persediaan untuk anak-anak  menyambut harijadinya.

Sediakanlah hadiah harijadi yang unik walaupun harganya murah.

Keunikan akan membuatkan anak anda belajar menghargai. (Anak2 yg

dtg daripada persekitaran yang menghargai akan belajar menghargai

orang lain).

12. Kemungkinan anak kita menerima pengajaran bukan pada kali pertama  belajar. Mereka mungkin memerlukan kita mengajar mereka  lebih daripada  sekali.

13. Luangkanlah masa bersama anak anda diluar  rumah, peganglah tangan anak-anak apabila anda berjalan dengan  mereka .


Mereka tentu akan merasa kepentingan kehadiran mereka dalam kehidupan  andasuami isteri.

14. Dengarlah mimpi ngeri anak-anak anda. Mimpi ngeri mereka adalah  begitu real dalam dunia mereka.

15. Hargailah permainan kesayangan anak anda. Mereka juga dalammasa  yang sama akan menghargai barang-barang kesayangan anda.

Elakkan daripada membuang barang kesayangan mereka walaupun sudah  rosak. Mintalah kebenaran mereka sebelum berbuat demikian.

16. Janganlah membiarkan anak-anak anda tidur  tanpa ciuman selamat malam,

17. Terimalah yang kadangkala anda bukanlah  ibubapa yang sempurna. Ini akan mengurangkan stress menjadi ibu  bapa.

18. Jangan selalu membawa bebanan kerja pejabat  ke rumah. Anak-anak akan belajar bahawa kerja pejabat selalunya  lebih penting daripada keluarga.

19. Anak menangis untuk melegakan keresahan mereka tetapi kadangkala  cuma untuk sound effect sahaja. Bagaimanapun dengarilah mereka, dua puluh  tahun dari sekarang anda pula yang akan menangis apabila rumah mula terasa  sunyi. Anak-anak anda mula sibuk mendengar tangisan anak mereka sendiri.

20. Anak-anak juga mempunyai perasaan seperti anda. 






kdt 2 saljukasih

Kepala Batas tercinta!..



Kepala Batas merupakan sebuah bandar yang terletak di daerah Seberang Perai Utara, Pulau Pinang, Malaysia.



Kepala batas juga membawa maksud bahagian depan batas sawah padi. Batas ialah pemisah antara tanah pesawah-pesawah padi.







Sebagai kawasan persisiran pantai, kawasan ini pada masa dahulu mempunyai saliran yang buruk dan sering dilanda banjir. Dengan itu tidak sesuai untuk tanaman kecuali padi yang tumbuh di dalam air. Oleh itu pembinaan saliran adalah satu langkah untuk pemulihan atau tebusguna tanah. Banyak kawasan di Kedah dan Pulau Pinang melalui proses ini. Sungai Korok di Kedah maupun di Pulau Pinang adalah pelat buruh dari Jawa yang menyebut "korok" walhal di Kedah lebih tepat dipanggil Sungai Korek.





Di tebing Sungai Korek ini biasanya ada timbunan tanah dari parit sebagai benteng untuk mengelak kemasukan air masin. Timbunan tanah sepanjang parit korek ini dipanggil batas atau bund dalam bahasa Inggeris. Hujung bund ini di mana parit berakhir atau bertembung dengan parit lain dipanggil kepala batas. Oleh itu kita boleh dapati beberapa tempat di Kedah dan Perlis mempunyai nama yang sama iaitu Kepala Batas.

Untukmu Perempuan...



"Abang ni balik je kerja, tak nak langsung tolong saya siapkan kerja rumah. Baca surat khabar, menghadap TV, itu jelah yang awak tahu. Kitakan sama-sama bekerja bang. Saya pun penat macam abang juga. Sekurang- kurangnya buatlah air kopi sendiri, bukannya susah pun. Tukarkan lampin anak ke, ringan sikit kerja saya ni. Nak masak lagi. Abang juga yang nak makan nanti... pot.. pet.. pot.. pet..... " leter Ina kepada suaminya sejurus kembali dari pejabat masing-masing.

 Kalaulah Ina tahu, betapa besar hukuman serta dosanya meleteri suami sendiri, sudah tentu dia tidak akan mengulangi perbuatannya itu. Lebih-lebih lagi, sekiranya Intan menghayati ganjaran pahala yang tidak ternilai kerana berbakti kepada suaminya. Dia tidak akan merasa susah mahupun penat dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai isteri dan ibu.

 Dewasa ini boleh dikatakan fenomena isteri meleteri suami atau dalam kata lain tidak menghormati suami. Bagaikan sudah menjadi satu perkara lumrah bagi kebanyakkan pasangan, tanpa sedikit pun merasa bersalah melayani mereka seperti adik lelaki sahaja lagaknya.

 Apa yang lebih mendukacitakan, apabila ada di kalangan isteri yang menyifatkan menjaga peribadinya dengan bersikap sopan terhadap suami sebagai ketinggalan zaman.



 Keadaan ini juga akan menjadi model yang tidak baik kepada anak-anak yang mungkin diwarisi dari satu generasi ke satu generasi lain sehingga akhirnya menjadi satu budaya yang negatif.

 Banyak nas al-Quran, terutamanya hadis Nabi yang membincangkan tentang kewajipan isteri mentaati suami, selagi tidak diminta melakukan perbuatan maksiat.

 Sabda Rasulullah s. a. w. yang bermaksud: " Jika sekiranya aku berhak menyuruh seseorang supaya sujud kepada seseorang yang lain, nescaya aku menyuruh para isteri sujud kepada suaminya. " Hadis tersebut menerangkan betapa kepatuhan isteri terhadap suami amat diutamakan demi kebaikan sesebuah institusi keluarga, sesuai kedudukannya sebagai pemimpin rumahtangga.

 Demikian juga halnya ketika junjungan besar Nabi Muhammad s. a. w. mikraj ke langit. Baginda telah dipersaksikan dengan neraka dan penghuninya yang kebanyakannya terdiri daripada kaum wanita.

 Ali Karramallahu Wajhah berkata: " Aku masuk ke rumah Nabi beserta Fatimah,aku mendapati baginda sedang menangis tersedu-sedan ." Aku bertanya, " Ya Rasulullah, apa yang! membuat anda menangis? "

 Baginda menjawab, " Ya Ali, pada malam aku diangkat ke langit, aku melihat kaum perempuan daripada umat ku disiksa di neraka dengan bermacam-macam seksaan. Lalu aku menangis kerana begitu berat seksaan mereka yang akulihat. "

 Baginda antara lain melihat perempuan yang digantungkan dengan lidahnya, sedangkan air panas dituangkan ke dalam tenggoroknya kerana ia telah menyakiti dan menyumpah-nyumpah suaminya.

 Ada isteri yang tergamak bercakap kasar malah mengherdik suaminya kerana tidak mendapat apa yang diminta seperti barang kemas, perabot rumah berupa set sofa dan TV rata 29 inci yang menjadi trend semasa.

 Lebih buruk lagi perangai si isteri apabila membanding-bandingkan suami dengan jiran tetangga yang mampu menyediakan barangan terbabit, sekali gus dilabelkan sebagai suami mithali. Bukan tidak boleh sama sekali meminta sesuatu daripada suami tetapi janganlah menggesa mereka menuruti kemahuan anda sehingga membebankan dirinya.

 Sebaliknya, isteri patut bersyukur kerana berpeluang meraih keredhaan Allah.

 Nabi Muhammad s. a. w. bersabda, " Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada seorang isteri yang tidak bersyukur kepada suaminya. "

 Hal ini biasa terjadi kepada suami yang miskin, manakala isterinya pula tergolong dalam orang-orang berada, yang suka mengungkit-ungkit mengenai hartanya, apatah lagi yang telah dinafkahkan kepada suaminya.

 Mungkin ia agak sukar untuk dipenuhi apatah lagi bagi isteri yang bekerja,namun percayalah, ia bukan sahaja akan menjadi perkara biasa tetapi juga ringan dan lancar, jika kita menganggapnya sebagai ibadah dan juga satu jihad.

 Marilah kita sama-sama merenungi kisah anakanda kesayangan Nabi Muhammad s.a.w. iaitu Fatimah Az-Zahra yang melaksanakan rutin hariannya sebagai seorang suri rumah tangga secara sendirian tanpa pembantu. Fatimah pada suatu hari telah meminta suaminya, Ali pergi menemui Rasulullah s. a. w.dan meminta jasa baik baginda untuk menyerahkan seorang wanita tawanan perang sebagai pembantu rumah.

 Rasulullah bagaimanapun tidak dapat memperkenankan permintaan puterinya kerana semua harta rampasan perang termasuk wanita-wanita itu bukan menjadi milik baginda, tetapi milik negara Islam dan kaum Muslimin seluruhnya. Baginda tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan menjadi miliknya.

 Permintaan Fatimah itu membimbangkan baginda, bukan kerana tugas berat yang sedang dipikul oleh puterinya itu tetapi disebabkan oleh bayangan keluh-kesah seorang isteri yang tertekan akibat tugas-tugas yang perlu dibereskannya.

 Pada sebelah malamnya, baginda telah mengunjungi rumah Fatimah dan menyatakan kepadanya: " Apakah kamu berdua (Fatimah dan Ali) suka kepada satu pemberian yang akan ku berikan ini, sedangkan ia lebih baik daripadaapa yang kamu minta siang hari tadi? "

 Fatimah amat sukacita mendengarkan tawaran tersebut sekalipun dia tidak mengetahui apa bentuknya. Rasulullah menyatakan kepada Fatimah bahawa hendaklah dia membaca Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar,masing-masing sebanyak 33 kali setiap kali sebelum tidurnya.

Semenjak itu, wirid yang diajarkan oleh Rasulullah telah menjadi amalan anak dan menantunya. Hasilnya, Fatimah mendapati dia tidak lagi menjadi keluh kesah dalam menghadapi apa jua kerja-kerja sehariannya yang berat, malah merasa cukup bahagia melakukannya.



 Baginya, segala tugasan yang disempurnakannya sebagai seorang suri rumah merupakan satu amalan yang solehah. Dengan taufik Allah, sesungguhnya walau seberat mana sekalipun tugasan yang menanti di rumah, tidak akan memenatkan selagi steri tidak meletakkan dirinya seolah-olah sama taraf dengan suami, walau setinggi mana sekalipun darjatnya.

 Kepada para suami, kita sama-sama maklum, dalam zaman moden yang serba mencabar ini terutamanya di bandar-bandar besar, kita tidak dapat mengelak kos sara hidup yang tinggi sekaligus memerlukan kedua-dua suami isteri keluar bekerja.

 Si isteri telah melakukan pengorbanan mencari rezeki tambahan untuk menyara keluarga yang sepatutnya menjadi tanggungjawab suami. Jadi sudi apalah kiranya sang suami bersama-sama meringankan tugas si isteri seadanya. Bukankah Rasulullah s. a. w. telah berpesan supaya para suami berbuat baikkepada isteri mereka. Jikalau isteri taat kepada kalian, janganlah pula menyusahkan mereka.

 Nabi Muhammad s. a. w. bersabda yang ertinya: " Orang-orang yang terbaik daripada kamu sekalian adalah yang lebih baik dalam mempergauli keluarganya dan saya adalah yang terbaik dalam mempergauli keluargaku. "

 Bagi kaum wanita & lelaki yg sudah berumah-tangga, marilah kita sama-sama belajar saling tolong-menolong meringankan beban pasangan kita.

 Semoga kisah tadi membawa menfaat bagi kita semua... insya'Allah. .



 SIKAP ISTERI tidak menghormati SUAMI adalah GEJALA SOSIAL MUSLIM sekarang. Ia dilakukan kerana berfikir bahawa SUAMI mesti buat seperti ISTERI dalam RUMAHTANGGA.

 TABIAT-ISTERI suka meleteri suami dan TABIAT-SUAMI yang suka meletakkan semua tanggungjawab rumahtangga ke atas bahu isteri semata-mata; mestilah dihentikan, demi mendidik MENTAL ZURIAT kita ke suatu BUDAYA IBADAT.

Wednesday, November 3, 2010

Malu

Situasi 1
A: “Kalau ko jalan2 ngan mak, contohnya g shopping complex ke. Pegang tangan mak tak?”
B: “Ish ko ni. Aku kan dah dewasa, takkan nak wat camtu. Malulah.”

Situasi 2
A: “Jomla pegi surau. Ade ceramah sket malam ni.”
B: “Takmaula. Segan. Aku kan jarang turun surau. Nanti orang kate ape plak.”

Situasi 3
A: “Eh, sejak bile ko ade facebook ni? Bukan dulu xde kew?”
B: “Saje wat. Malulah bile orang tanye. Aku xde facebook, orang ckp ketinggalan zaman.”

Situasi 4
A: “Ko penah g mid pakai baju kurung x?”
B: “Ish, xde style la pakai baju kurung. Wat malu je.”
A: “Owh. Kalau pakai seluar track ngan t shirt lengan panjang?”
B: “Lagila tak. Malu.”

Situasi 5
A: “Eh, tadi bukan ko dengar lagu nasyid ke? Nape tetibe tukar?”
B: “Tu kawan aku datang. Dia tu suka lagu inggeris. Tukarla. Malu lak kalo diorang tau. Sat g diorang ingat aku peril diorang plak.”

Situasi 6
B: “Camne nak bace ayat ni? Tanwin jumpe ngan huruf lam. Dengung ke tak eh? Tapi nak tanye sape? Batch aku takde. Kouhai je. Malu la plak nak tanye. Hurm.”

Situasi 7
A: “Nape ko tak rapat ngan die? Bukan die satu kelas ngan ko kew? Ko tak suke die ke?”
B: “Bukan. Tapi die tu kan kuat agama. Aku ni apela sangat. Malulah nak baik ngan die. Segan kalau dia tegur. ”

Mungkin anda semua pernah berdepan dengan situasi di atas. Sama ada anda jadi pihak yang berasa malu, atau pun pihak yang bertanya. Semuanya berkisarkan tentang perasaan malu. Setiap insan dibekalkan dengan perasaan malu. Secara umumnya, malu terbahagi kepada dua. Malu yang boleh dipupuk, iaitu rasa malu kepada ALLAH dan Rasul. Yang kedua adalah malu secara fitrah. Contohnya seseorang itu berpakaian kerana malu jika tubuhnya dilihat. Rasa malu ini penting. Dengan rasa malu inilah yang akan menghalang sesorang itu melakukan sesuatu yang tak sepatutnya. Dalam Islam, malu merupakan elemen yang melengkapkan iman.

Daripada Abu Mas’uud ‘Uqbah ibn ‘Amru al-Ansarie al-Badrie r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW telah bersabda:Sesungguhnya antara kata-kata ungkapan Kenabian terdahulu yang dapat diketahui dan dipetik olehmanusia ialah: Jika engkau tidak malu, maka lakukanlah apa sahaja yang engkau mahu.
(Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari)

Jadi , jika kita lihat balik 7 contoh situasi tadi, Si B telah melakukan perkara yang betol la kan. Sebab dia ada perasaan malu. Siapa setuju, angkat tangan. Wah, ramai juga. Tapi sesiapa yang bersetuju, cuba baca sekali lagi. Apa? Anda masih tak nampak di mana silapnya? Tak mengapa, cuba baca sekali lagi. Hurm. Masih tak kelihatan ye. Baiklah, biar saya tanyakan satu soalan, adakah Si B telah malu pada tempat yang betul? Atau dengan bahasa mudahnya, adekah alasan Si B untuk berasa malu dalam ketujuh-tujuh situsi itu relevan? Si B telah melakukan perkara yang sangat bahaya. Perasan malunya telah diletak pada tempat yang salah!

Si B rasa malu untuk memegang tangan ibunya. Kerana ia bakal mencalar imejnya sebagai seorang dewasa. Tapi mengapa kita perlu malu untuk memegang tangan orang yang telah melahirkan kita? Jika sewaktu kita masih kecil dan tiba-tiba kita berteriak menangis sewaktu berjalan-jalan di shopping complex. Ia pasti menarik perhatian orang sekeliling, malu kan? Tapi adakah ibu bapa kita akan meninggalkan kita? Kerana malu dipandang orang sekeliling? Tidak. Kerana kita adalah anak mereka dan tiada apa yang harus dimalukan. Jadi apa salahnya Si B tadi memegang tangan ibunya? Tak kiralah dia sudah sedewasa mana sekalipun. Itu bukan satu dosa, malah ada pahala yang menantinya. Tapi malangnya, bagi keadaan remaja zaman sekarang, mereka lebih berani untuk memegang tangan bukan muhrim mereka tanpa rasa bersalah. Kerana apa? Kerana rasa malu mereka salah tempatnya.

Banyak yang dapat saya perhatikan dari mata kurniaan Allah kepada seorang hamba yang hina seperti saya ni. Ada yang malu untuk berbaju kurung ke mid valley, tapi tidak kisah tatkala memakai seluar jeans dan baju ketat yang menampakkan bentuk badan. Tidak malukah mereka tatkala tubuh mereka menjadi perhatian? Ada juga yang rasa malu bila baju yang mereka pakai ada segaris kedutan, tapi tak langsung mengambil tahu bahawa tudung yang mereka pakai itu jarang dan menampakkan rambut, tengkuk dan sebagainya. Seperti risau melihat seekor semut mahu memakan coklat, tapi tidak kisah dengan api yang sedang membakar rumah sendiri.

Dalam situasi di atas, ade juga ketikanya Si B berasa malu jika kawannya tahu ketika dia mendengar lagu nasyid dan turun ke surau. Kerana apa? Kerana dia malu dikatakan ‘baik’ dan tunjuk alim. Takut dianggap ria’. Masya ALLAH. Janganlah berfikiran begitu, kenapa kita perlu takut untuk membuat kebaikan? Sudah jelas dalam AL-Quran, amar makruf nahi munkar. Kenapa kita perlu malu berbuat kebaikan? Kenapa kita dengan rela membiarkan kebaikan tewas dengan kejahatan? Sedarlah pada saat kita rasa malu untuk berbuat kebaikan kerana takut dianggap riak, kita sudahpun riak sebenarnya. Kerana apa? Kerana kita rasa perkara itu sebagai menunjuk kealiman dan kesolehan kita bukannya ikhlas kerana ALLAH dan kerana kita ini hambaNYA.

Kalau Si B tadi risau kalau-kalau dia telah memperli kawannya, biarlah. Hanya orang yang salah akan terasa pedasnya. Teruslah dengan perkara baik yang telah dilakukan, niat Si B bukannya buruk. Siapa tahu, dengan rasa ter ‘perli’ itu rakannya akan sedar. Secara tidak langsung Si B telah membawa rakannya ke arah kebaikan. InsyaAllah ada pahala untuknya. Ada juga dalam kalangan kita, malu untuk berkawan dengan orang yang berilmu kerana rasa rendah diri. Mengapa perlu rasa begitu? Bukankah kita telah diciptakan dengan sebaik-baik kejadian. Allah telah berfirman secara terus dalam Al-Quran. Takut untuk ditegur? Ambillah semua itu sebagai cabaran untuk membetulkan diri. Dalam situasi yang ketujuh, walaupun Si B rasa merasakan ilmu agamanya kurang berbanding rakannya, dia tak patut rasa malu. Kerana ALLAH memandang pada usaha dan bukan pada hasilnya. Yang penting ialah istiqamah. Ingatlah manusia tidak sempurna, kita sentiasa melakukan kesilapan. Cuma yang membezakan adalah bagaimana seseorang itu belajar dari kesalahannya.

Jadi, letaklah rasa malu itu pada tempat yang selayaknya. Agar ia menjadi benteng terbaik dalam diri kita untuk tidak melakukan maksiat. Dan semoga ia menjadi alasan untuk kita lebih mendekati ALLAH. Setiap kali kita mahu berasa malu, sentiasalah berfikir adakah rasa malu betul pada tempatnya? Atau itu hanya sekadar godaan halus syaitan yang mahu memesongkan iman kita. Janganlah sehingga rasa malu itu sirna dan menyebabkan kita terasa indah perbuatan maksiat yang sepatutnya dijauhi. Jika tiba saat itu, jalan kita untuk kembali akan semakin sukar..

“Maka apakah pantas orang yang dijadikan indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatannya itu? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka janganlah engkau(Muhammad) biarkan dirimu binasa kerana kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka perbuat.” [Fatir, 8] 

Tuesday, November 2, 2010

Kerana aku..

kerana aku wanita pandangan Adam mampu tembus ke dasar hatiku

kerana aku wanita ingin disayangi itu fitrah diriku

kerana aku wanita mudah terpikat dengan keindahan akhlak seorang lelaki

kerana aku wanita emosiku selalu mengatasi logik akalku

kerana aku wanita air mata teman setiaku

kerana aku wanita sensitivitiku terhadap sesuatu amat tinggi

DAN..

 kerana aku wanita aku damba pertolongan darimu Adam

peliharalah bicaramu denganku
jangan bermain kata denganku
takut rosak hatiku

kerana aku wanita akhlakmu ukuran dimataku

peliharalah akhlakmu dan imanmu
jangan kau burukkan darjatmu pada mataku
takut rosak thiqohmu

kerana aku wanita maka peliharalah susunan kata-katamu

kerana aku mudah terasa namun aku bukan lemah sekadar ingin kau tahu hati ini mudah tercalar

kerana aku wanita peliharalah dirimu dari mencemuhku

saat titisan jernih mengalir dari mataku
kerana itu cara untukku meluahkan perasaanku
supaya hatiku tenang kembali

kerana aku wanita aku memang sangat peka

maka fahamilah kecerewetanku ada sebabnya



WAHAI ADAM,

kalau kau sangka berpakaian selekeh itu 'cool', hakikatnya kau begitu jelek pada pandangan kami.

andai kau rasa 'usha' itu tanda kejantanan, darjat mu telah jatuh pada pandangan kami

jika kau fikir hidup membelakangkan agama itu kemodenan, maka tiada lagi hormat untukmu dari kami.

Abah..pulangkan tangan ita...isk..isk..

Ini sebuah kisah yang bisa mengundang air mata siapa sahaja yang membacanya. Kisah ini saya dapat dari seorang rakan melalui e-mail. Setiap kali membaca kisah nie mesti bergenang air mata. Walaupu manusia memang sering melakukan kesilapan...mungkin ada kesilapan yang dilakukan boleh di maafkan atau diperbetulkan semula..dan mungkin juga ada kesilapan yang dilakukan bakal mengundang kekesalan yang tidak berpenghujungnya. Kerana itu Allah telah memberi akal kepada setiap manusia supaya boleh menilai menimbang dan berfikir sebaik-baiknya dalam melakukan sesuatu samada baik atau sebaliknya..terlajak perahu boleh diundur..terlajak perbuatan..sesal selamanya...


Kisah Si Kecil Ita...

Suatu hari dia terjumpa sebatang paku karat. Dia pun melakar simen tempat letak kereta ayahnya tetapi kerana diperbuat daripada marmar,lakaran tidak kelihatan. Dicubanya pada kereta baru ayahnya. Ya....kerana kereta itu bewarna gelap, lakarannya jelas. Apa lagi kanak-kanak ini pun melakarlah melahirkan kreativitinya. Hari itu bapa dan ibunya bermotosikal ke tempat kerja kerana laluannya sesak sempena perayaan Thaipusam.



Penuh sebelah kanan dia beredar ke sebelah kiri kereta. Dilakarnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu langsung tak disedari si pembantu rumah.

Pulang petang itu, terkejut besar pasangan itu melihat kereta yang baru setahun dibeli dengan bayaran ansuran yang belum habis berbayar, berbatik-batik.



Si bapa yang belum pun masuk ke rumah terus menjerit, 'Siapa punya kerja ni?' Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. .Mukanya merah padam ketakutan tambah-tambah melihat wajah bengis tuannya.



Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 'Tak tahu... !''Saya tak tahu Tuan..!

''Duduk di rumah sepanjang hari tak tahu, apa kau buat?' herdik siisteri lagi.

Bila anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari bilik. Dengan penuh manja dia berkata 'Ita buat ayahhh.. cantik kan !' katanya menerkam ayahnya ingin bermanja seperti selalu.

Dengan kasih murni seorang anak yang belum memahami apa-apa, menarik lembut poket seluar abahnya, manja.



Si ayah yang hilang sabar merentap ranting kecil pokok bunga raya didepannya, terus dipukul bertalu-talu tapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan.

Puas memukul tapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan diri, mungkin setuju dan berasa puas dengan hukuman yang dikenakan.Pembantu rumah melopong, tak tahu nak buat apa-apa, sungguh kesian dan teramat sedih, namun dia sangat takut .

Si bapa cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya. Selepas merasa puas, si bapa masuk ke rumah dituruti si ibu. Pembantu rumah segera memeluk dengan penuh sayang dan duka, cepat-cepat menggendong anak kecil itu, membawanya ke bilik.

Dilihatnya tapak tangan dan belakang tangan si anak kecil calar balar.Menangis teresak-esak keduanya, dalam bilik.Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air sambil dia menangis. Anak kecil itu pula terjerit-jerit menahan kepedihan sebaik calar-balar itu terkena air.

Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapa sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua-dua belah tangan si anakbengkak. Pembantu rumah mengadu. 'Sapukan minyak gamat tu!' balas tuannya, bapa si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak melayan anak kecil itu yang menghabiskan masa di bilik pembantu. Si bapa konon mahu mengajar anaknya.

Tiga hari berlalu, si ayah langsung tidak menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. 'Ita demam... ' jawap pembantunya ringkas. 'Bagi minum panadol tu,' balas si ibu.

Sebelum si ibu masuk bilik tidur dia menjenguk bilik pembantunya. Apabila dilihat anaknya ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup semula pintu.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahu tuannya bahawa suhu badan Ita terlalu panas. 'Petang nanti kita bawa ke klinik. Pukul 5.00 siap' kata majikannya itu.



Sampai waktunya si anak yang longlai dibawa ke klinik. Doktor mengarahnya ia dirujuk ke hospital kerana keadaannya serius. Setelah seminggu di wad pediatrik doktor memanggil bapa dan ibu kanak-kanak itu.

'Tiada pilihan..' katanya yang mencadangkan agar kedua-dua tangan kanak-kanak itu dipotong kerana jangkitan yang sudah menjadi gangren sudah terlalu teruk.

'Ia sudah bernanah, demi nyawanya tangan perlu dipotong dari siku ke bawah' kata doktor. Si bapa dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dirinya tunggang terbalik, tapi apalah dapat dikatakan.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapa terketar-ketar menandatangani surat kebenaran pembedahan.

Keluar dari bilik pembedahan, selepas ubat bius yang dikenakanhabis, si anak menangis kesakitan. Dia juga terpinga-pinga, melihatkedua- dua tangannya berbalut putih.

Direnung muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah.Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam seksaan menahan sakit, si anak yang keletah bersuara dalam linangan air mata...



'Abah.. Mama... Ita tak buat lagi. Ita tak mau ayah pukul. Ita tak mau jahat. Ita sayang abah.. sayang mama.' katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa.

'Ita juga sayang Kak Narti..' katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung seperti histeria.

Tidak seorang pun yang melihat suasana itu tidak menangis.... 'Abah.. bagilah balik tangan Ita. Buat apa ambil.. Ita janji tak buat lagi! Ita nak makan, macam mana? Nak main macam mana? Ita janji tak conteng kereta lagi,' katanya bertalu-talu.

Bagaikan gugur jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraunglah dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya..

"Didiklah dan pukullah anak anda dengan penuh kasih sayang, bukan untuk lepaskan geram & marah anda...." (,")(",)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...